Selasa, 06 November 2012

Tulisan Hari Kemarin



Kamis Ini

            Hari ini memang seperti hari-hari biasanya, kamis pagi, kuliah pagi sampai sore. Namun ada suatu hal yang spesial menurutku teroleh dari hari ini. Cukup mulai dari masih bisa mengenyangkan perut, bercanda dengan teman-teman kuliah, tak lupa staff TU pun ikut terbawa oleh arus tawa. Yang spesial pun terus berlanjut hingga datang sinar mentari di atas ubun-ubun kita saat panggilan seruan tuhan, netbook kesayanganku yang dual bulan terakhir sering sakit-sakitan, akhirnya kubawa ke klinik terdekat.


            Kubawa dengan penuh perasaan was-was, bukan karena takut nggak bisa nyala, tapi karena takut tidak bisa bayar ongkos berobatnya. Lalu kutanya pada mas-mas setengah baya pelayan disana “Mas, laptopku kalau nyala kok harus setting jam dan tanggal dulu ya?” Kemudian mas-mas itu menjawab pertanyaanku dengan bahasa teknis yang lebih dari 90%  aku tak paham maksudnya. Namun di akhir pembicaraannya aku dapat menangkap apa yang ia bicarakan. Disanalah poin penting dari pembicaraan yang sudah aku khawatirkan sejak perjalanan menuju tempat pengobatan itu. “Biayayanya sekitar 110 ribu mas.” Dalam benakku aku berpikir gimana nih, uang di dompet tinggal 80 ribu, itu juga buat makan seminggu kedepan.
           Wah, masalahanya sekarang harus putar otak dulu, gimana aranya biar bisa keluar dari klinik itu tanpa malu-maluin. Terbesitlah secercah harapan di benakku, gimana kalau pura-pura laptop itu punya temen. Karena hanya itu satu-satunya ideku (ide itu udah mujarab sekitar 8 kali di saat-saat genting agar nggak malu-maluin) yang muncul, akhirnya aksi itu kujalani. Pertama aku bilang ke mas-masnya tadi “Wah mas, kalau biayanya segitu ntar tak tanya temenku dulu yah!”. Langkah kedua ambil HP dari saku celana pura-pura SMS ke temen, jangan kirim ke nomor HP temen beneran, cukup pura-pura aja. Caranya kirim aja SMS ke nomor HP kamu sendiri, yang penting biar seolah-olah ada SMS masuk. Pastikan Hpmu berbunyi atau getar biar pelayan tau kalau ada SMS masuk ke HP kamu. Langkah terakhir, bilang ke mas-masnya “Sorry mas, kata temenku kagak jadi dulu, katanya belum punya ongkos.” (padahal siapa yang kagak punya ongkos). Dan, walla, akhirnya mas-mas penjaga klinik pun luluh hatinya sama kita. Dan setelah kujalani trik-trik menghindari rasa kemaluan (bukan yang lain-lain lho) akhirnya rasa maluku bisa diselamatkan, walaupun mengorbankan sedikit harga diri dan secuil pulsa, yang penting bisa selamat deh...
           Nah sepulangnya dari klinik itu rasa penasaran tentang penyakit si adik-kecilku masih terngiang-ngiang di benakku. Akhirnya degan sisa tenaga yang masih dimiliki oleh adik-kecilku, kutancapkan modem sebesar batu bata dan browsing kesana-kemari. Kutanya Mbah Google, “Mbah, ada cara buat ngebenerin baterai CMOS(baterai yang gunanya agar ketika kita nyalain laptop nggak usah nyetting waktu) nggak?”. Lalu mbah pun menjawab dengan santainya “Ada nih, liat aja dibawah!”. Setelah ane cermati beberapa saat ada salah satu jawaban Simbah yang cukup menari-nari dikepala, dan tak lupa kuucapkan terima kasih pada simbah, “Makasih ya mbah!”.  Link jawaban simbah pun aku tonjok pakai tetikus (Bahasa Indonesia dari Mouse), langsung menuju ke TKP.
           Di TKP nggak langsung aku membaca jawaban dari persoalanku tadi, masih harus nunggu antrean broadband (mudahnya jaringan internet kalau nggak salah) Indonesia yang super duper lelet. Akhirnya antrean pun berkurang dan jawabanpun datang. Kubaca langkah demi langkah, tahap demi tahap, hingga akhirnya kutemukann solusinya. Langsung kugenjot sepeda motorku buat beli baterai CMOS di toko komputer terdekat. Ternyata harganya cuma lima ribu saja, murah banget bila dibandingkan dengan yang di klinik tadi. Akhirnya kubawa pulang si baterai itu, kupraktekkan wangsit dari Simbah Google tadi. Dan akhirnya walla si kecil akhirnya sembuh lagi walaupun dengan oprasi cukup ringan dari dokter gadungan. Kucoba menyalakn si kecil, dan menyala dengan baik seperti sedia kala. Akhirnya tak lupa kuucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak dan Ibu, serta teman-teman yang tercinta (lho kok malah sambutan) dan berdoa memohon agar si kecil sehat selalu dan selalu diberkati, Amiin. Tak lupa Facebook dan Twitter mengiringi keberhasilanku, dengan segera modem hinggap di pangkuan si kecil diiringi ketikan tuts keyboard yang berakhir pada muara blog tercinta ini . . . 
Iqo Maulana Al Fatah, 1 November 2012

0 komentar:

Posting Komentar